BAB I
PENDAHULUAN
Dasar pendidikan adalah pondasi atau
landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan
perubahan sikap dan tingkah laku dengan cara berlatih dan belajar dan
tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal
ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat
berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai
kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti
pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar atau
landasan pendidikan dapat dilihat dari segi :
Pandangan Islam
- Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman tertinggi yang menjadi petunjuk dan dasar
kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua
permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
2. Hadits
Hadits merupakan pedoman kita setelah Al-qur’an, dengan demikian hadits juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
Secara Umum
Psikologis dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara
belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri
anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan
keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang
besar dalam diri peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum
kepada kedewasaan. Ahmad D.Marimba, merumuskan pendidikan adalah
bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya
keperibadian yang utama. Demikian dua pengertian pendidikan dari sekian
banyak pengertian yang diketahui.
Pendidikan dirumuskan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
perannya di masa yang akang datang. Sedangkan, Pendidikan dalam
pengertian yang luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi
tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya,
kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha
untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik
jasmaniah maupun rohaniah.
2.2 Keutamaan Pendidikan Dalam Islam
Pendidikan merupakah hal penting bagi manusia. Dikatakan penting
karena pendidikan berkaitan dengan nilai diri manusia, terutama dan
mencari nilai itu sendiri. Dengan pendidikan manusia akan mempunyai
banyak ketrampilan dan kepribadian. Ketrampilan dan kepribadian
merupakan sekian banyak dari proses yang dialami manusia untuk menjadi
makhluk yang bekualitas baik fisik maupun mental. Pribadi berkualitas
dan berakhlak mulai tidak datang dengan sendirinya, tetapi ada semacam
latihan-latihan riyadhah. Kebiasaan yang baik akan berakibat baik dan
menjadi bagian dari kepribadian keseharian, sebaliknya kepribadian dan
kebisaan sehari-hari yang buruk juga akan berakibat buruk terhadap
kepribadaian dan perbuatan dirinya sendiri.
Maka pendidikan dalam keseharian manusia menjadi penting artinya
dalam rangka mengawali manusia menjadi manusia yang berbudi dan
berperadaban yang luhur.
Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga transfer
nilai, dengan adanya transfer ilmu dan nilai-nilai yang baik
dimungkinkan manusia menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas otaknya,
tetapi juga cerdas akhlaknya. tidak heran jika Allah menyatakan bahwa
kepribadian saja belum cukup, ilmu saja juga belum ada artinya, tetapi
jika keduanya, antara ilmu dan iman sudah menyatu, maka kepribadian dan
ketinggian derajat akan diperoleh manusia. Hal ini dapat difahami dari
firman Allah swt:
”
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,
Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”{QS. Al Mujadalah: 11}.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa antara kecerdasan
intelektual/ilmu pengetahuan dan spiritual/keimanan menjadi kesatuan
yang utuh dalam rangka mencapai tujuan mulia, pencapaian derajat yang
tinggi di hadapan Allah. Artinya adalah ilmu saja tidak cukup untuk
mengantarkan manusia menjadi makhluk yang berperadaban dan mempunyai
derajat tertinggi di hadapan Allah. Maka dalam ayat tersebut secara
eksplisit dapat dipahami bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi
dibutuhkan paling tidak dua variable yaitu ilmu pengetahuan dan
kedalaman keimanan seseorang. Jika kedua variable tersebut telah ada
dalam diri seseorang, maka sangat dimungkinkan derajatnya akan
dimuliakan oleh Allah swt.
Dengan demikian pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi keilahian,
karena semua makhluk yang ada di alam ini adalah murid Allah, dikatakan
murid karena semua makhluk di alam ini diajarkan dan di didik oleh
Allah sebagai pendidik utama di jagad ini. Oleh karena itu pendidikan
pada awalnya adalah berasal dari Yang Maha Mendidik yaitu
Rabb
alam semesta ini. Tidak hanya itu selain Allah mendidik, Allah juga
memelihara makhluknya diantaranya dengan menurunkan kitab-kitab suci
sebagai bahan bacaan, bahan referensi dalam menyikapi berbagai kejadian
dan fenomena alam raya.
Allah mengutus para Rasul-Nya juga untuk mendidik manusia menjadi
makhluk yang baik, makhluk yang mau dan tahu akan Tuhannya, makhluk yang
paham kepada siapa harus mengabdi dan menyembah. Kesemua itu dapat
ditemukan dalam pendidikan Islam, pendidikan Islam bertujuan membebaskan
manusia darai belenggu dunia, belenggu kesyirikan dan menuju keikhlasan
dalam berbuat dan beribadah. Pendidikan dalam Islam bukan hanya untuk
mencerdaskan, tetapi lebih dari itu pendidikan dalam Islam berusaha
mewujudkan manusia yang berkualitas dan beriman dan tahu siapa yang
berhak disembah dan dijadikan tempat bergantung.
Selain berusaha mewujudkan manusia yang ikhlas dan tahu Tuhannya,
pendidikan Islam juga di dukung oleh adanya kitab-kitab Allah, yang
dibawa oleh para Rasul-Nya, yang kesemua itu bertujuan untuk mendidik
manusia menjadi makhluk yang berperadaban. Dengan adanya para Rasul dan
adanya Kitab yang dibawanya, kemudian diajarkan, maka manusia akan
terbebas dari kesesatan dan mendapatkan hikmah, karena kitab-kitab
tersebut, diajarkan oleh para Nabi dan Rasul dengan hikmah, maka manusia
yang menerima pengajaran dan dididik juga akan mendapatkan hikmah
tersebut. Allah berfirman,”
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang
buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan
Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata.{QS. Al-Jumuah:2}.
Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan
peserta didik yang berkualitas, beribadah dengan ikhlas karena Allah,
dan menjadikan Alah satu-satunya tempat menyembah dan bergantung.
Pendidikan dalam Islam mempunyai arti penting karena merupakan ruh
dari awal turunnya wahyu Allah swt, perintah pertama dalam Islam adalah
untuk membaca, membaca dalam arti lebih luas, termasuk di dalamnya
adalah meneliti, mengkaji, memahami, melakukan observasi, melakukan
proses pembelajaran dan proses pendidikan. Dengan demikian pendidikan
merupakan tonggak awal dari kewahyuan, hal ini dapat dicermati dari
firman Allah sws>÷èt ÇÎÈ
”
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS.Al-Alaq:1-5).
Pendidikan dapat berarti penyucian/ tazkiyah, penyucian manusia dari
hal kesyirikan, kedzaliman dan dosa. Pendidikan dalam tataran ini sudah
melampaui pendidikan awal, dalam arti pendidikan dalam konotasi tazkiyah
lebih mempunyai tingkat yang lebih tinggi jika dibanding dengan
mendidik secara konsep keilmuan dan proses menuju kesucian diri.,
tazkiyah dalam konotasi pendidikan merupakan sebuah proses menuju akhlak
mulia, membebaskan manusia dari kekotoran jiwa, pendidikan dalam Islam
berusaha meluruskan tujuan manusia yang sesungguhnya, tujuan tersebut
adalah mencapai keridhoan Allah. Disisi lain pendidikan dalam Islam
merupakan sebuah langkah preventif agar terhindar dari neraka dunia dan
neraka akherat,” hal ini dapat dicermati dari firman Allah swt:
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” {QS. At-Tahrim: 6}.
Dalam ayat tersebut mengandung tanggung jawab penuh orang tua untuk
mendidik anak mereka. Mendidik anaknya agar menjadi anak yang sholeh,
anak yang berbakti kepada Allah dan orang tuanya. Dalam ayat tersebut
mengandung sebuah proses pendidikan dan pembelajaran, dengan demikian
realitas ini memberi kesan bahwa pendidikan utama awal bagi anak adalah
pendidikan dan pembelajaran yang diterimanya ketika di rumah. Pendidikan
dan pembelajaran di rumah sangat penting, dikatakan penting karena
mempunyai pengaruh besar bagi anak kelak kalau mereka sudah bergaul dan
bermasyarakat.
Di sisi lain pendidikan di rumah mempunyai arti penting bagai anak
untuk mendapatkan pengalaman, pengalaman yang berharga, pengalaman yang
kan menjadi tolak ukur, sebagai pola utama dalam memandanag dunia luar.
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan dalam Islam, pendidikan
yang dianggap utama dan diutamakan, dikatakan diutamakan karena
berdasarkan perintah Allah , agar setiap orang tua bertanggung jawab
untuk menyelamatkan anak-anak mereka dari api neraka, baik neraka dunia
maupun nereka akhirat. Tidak heran jika Nabi Muhammad saw menyatakan
bahwa pemberian pendidikan dan pembelajaran di rumah lebih baik daripada
hanya sekedar berbuat baik kepada anak. “
Pemberian perhatian (pendidikan dan pembelajaran) dari orang tua kepada anaknya, lebih baik daripada hanya bersikap baik kepada mereka.”{ HR. Ahmad}
2.3 Tujuan Pendidikan
- Membina Watak dan Keahlian
Ada gejala bahwa di Indonesia ini orang memahami pendidikan hanya
untuk ” menjadi pintar ” dan untuk memperoleh ijazah. Pemahaman seperti
itu tidak sepenuhnya salah. Namun, hakikat atau makna terdalam dari
pendidikan adalah mempersiapkan seseorang untuk memiliki keahlian, sikap
dan watak serta pikiran yang baik dan maju sebagai bekal untuk hidup
dalam masyarakat. Sayangnya, sering orang hanya berpatokan pada selembar
ijazah yang diharapkan dapat sebagai tiket untuk memperoleh pekerjaan
ataupun memiliki status sosial ( kedudukan yang lebih baik ) dalam
masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat cenderung lebih percaya
pada ijazah dari pada kemampuan pemegang ijazah itu. Tidak mengherankan
kalau kita temukan kasus orang membeli ijazah. Juga menjadi gejala yang
sangat biasa bila siswa pun suka mencontek, tidak menghargai guru, dan
melecehkan mutu pendidikan. Ini menunjukkan bahwa siswa bersekolah hanya
untuk memperoleh ijazah tanpa peduli apakah ia memiliki pengetahuan
yang memadai atau tidak.
Apakah makna pembentukan watak dalam proses pendidikan di sekolah ?
Maknanya mencakup hal-hal seperti kejujuran, kerendahan hati,
keterbukaan terhadap kritik dari orang lain, kemampuan, keberanian
berpendapat dan menghargai perbedaan pendapat, dan lain-lain. Sangat di
sayangkan kalau orang tua hanya mengejar sekolah ” favorit ” yang
menawarkan ilmu, tetapi tidak membentuk dan mengasah watak.
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar
dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang
akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral.
Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dibanding dengan sistem
pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang
memiliki paradigma yang pragmatis.
Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt.
Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik,
bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya,
masyarakatnya, negaranya dan umat manusia secara keseluruhan. Disebabkan
manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka seyogyanyalah
institusi-institusi pendidikan memfokuskan kepada substansi
kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia
yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan.
Dalam pandangan Islam, manusia bukan saja terdiri dari komponen fisik
dan materi, namun terdiri juga dari spiritual dan jiwa. Oleh sebab itu,
sebuah institusi pendidikan bukan saja memproduksi anak didik yang akan
memiliki kemakmuran materi, namun juga yang lebih penting adalah
melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang baik sehingga
mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi ummat dan mereka
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan
perlu mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya,
memiliki akal yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik,
melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, memiliki
pengetahuan yang luas, yang akan menjaganya dari kesalahan-kesalahan,
serta memiliki hikmah dan keadilan.
Oleh sebab itu juga, ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam institusi
pendidikan seyogyanya dibangun di atas wahyu yang membimbing kehidupan
manusia. Kurikulum yang ada perlu mencerminkan memiliki integritas ilmu
dan amal, fikr dan zikr, akal dan hati. Pandangan hidup Islam perlu
menjadi paradigma anak didik dalam memandang kehidupan.
Dalam Islam, Realitas dan Kebenaran bukanlah semata-mata fikiran
tentang alam fisik dan keterlibatan manusia dalam sejarah, sosial,
politik dan budaya sebagaimana yang ada dalam konsep Barat sekular
mengenai dunia, yang dibatasi kepada dunia yang dapat dilihat. Realitas
dan kebenaran didasarkan kepada dunia yang nampak dan tidak nampak;
mencakup dunia dan akhirat, yang aspek dunia harus dikaitkan dengan
aspek akhirat, dan aspek akhirat memiliki signifikansi yang terakhir dan
final. (Syed Muhammad Naquib al-Attas, Prolegomena to the Metaphysics
of Islam).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Uraian diatas Penulis menyimpulkan bahwa :
- Pendidikan menurut pandangan Islam lebih dominan kepada pembentukan
akhlak, akidah dan iman. Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan pengembangan kemapuan yang dimiliki. Apabila kedua
hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan
menghasilkan peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang
mulia.
- Dasar pendidikan menurut Islam fokus kepada Al-qur’an dan hadits,
sedang secara umum dasar pendidikan juga lebih menitik beratkan ke dasar
psikologis dan pedagogis.
- Tujuan Pendidikan baik secara Islam dan umum hampir memiliki
kesamaan yaitu mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan
pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan
akherat.
3.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI. 1991. Al qur’an dan terjemahnya. Bandung : CV. Penerbit J-ART
http : //www. Pentingnya Pendidikan Dalam Islam. html//